Mbah Rono Berharap Merapi Terus Meletus!! Surono yang sempat disebut mbah rono oleh ibu ani yudhoyono mempunyai harapan Gunung Merapi Terus Meletus, cukup kaget juga bukan dengan judul seperti itu? Jangan berfikiran negatif dahulu, ungkapan judul diatas tentang merapi oleh mbah rono mempunyai alasan kuat yang patut kita perhatikan, nah daripada lebih lama saya menulis tak karuan mendingan langsung saja simak info berikut ini.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono atau mbah rono mempunyai harapan gunung merapi terus meletus. Alasannya, dengan terus meletus maka tekanan gas belerang (SO2) dalam perut merapi semakin berkurang.”Saya berharap merapi mau menuruti kemauan saya,” ujarnya saat jumpa pers di gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (7/11) malam kemarin.
Mbah Rono menjelaskan, daya ledak merapi dipengaruhi oleh simpanan gas yang dihasilkan oleh suplai magma dari dalam perut bumi yang memadat di kubah lava. Artinya, jika gas yang tersimpan besar, maka daya ledak merapi semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
Merapi baru normal jika ia terus meletus. Dengan begitu gas mengecil, dan sirkulasi antara pasokkan magma dan terbentuknya gas kembali stabil. Sayangnya, pada letusan kali ini desakkan magma itu menguat. Artinya gas yang keluar juga besar.
Lalu seperti apa kondisi merapi saat ini? Menjawab itu beliau atau mbah rono menjelaskan, sejak tanggal 3 November lalu, daya ledak merapi yang tercatat dalam seismograf masih fluktuatif atau naik-turun dengan intensitas terus meninggi. Itu artinya gas dalam perut merapi masih banyak.
Gunung Merapi Meletus Mengeluarkan Material 2 Juta Meter Kubik. Tentu kita semu sudah tahu tentang gunung merapi meletus minggu kemarin yang menewaskan sang juru kunci Mbah Maridjan. Setelah beberapa mengeluarkan letusan ternyata menurut info ada sekitar 2 juta meter kubik material yang di muntahkan oleh gunung merapi tersebut, lebih pasti nya silahkan di cek info di bawah ini.
Letusan eksplosif Gunung Merapi yang terjadi pukul 10.03, Senin (1/11), meruntuhkan material di puncak gunung sekitar 2 juta meter kubik (m3). Tinggi letusan mencapai 1,5 kilometer (km) dan membawa awan panas atu wedhus gembel 4 km ke arah selatan atau Kali Gendol.
Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM R Sukyar mengatakan letusan gunung merapi tersebut tidak diikuti gempa vulkanik, tetapi justru membentuk kubah baru.
“Jadi salah satu kubah di puncak Merapi terbongkar dan meruntuhkan material sekitar 2 juta m3. Dengan terbongkarnya kubah tersebut, maka terbuka jalan bagi magma untuk keluar dari perut bumi,” ungkap beliau ketika berada di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, hari Senin (1/11).
Sehingga, katanya, tidak ada lagi yang menghalangi jalan magma yang bakal keluar dari perut bumi. Yang jelas, ujarnya, jika ada letusan tidak akan didahului dengan gempa vulkanik sebab sistemnya telah terbuka.
Yang harus diwaspadai adalah, dengan terbongkarnya salah satu kubah tersebut, kubah yang terbentuk pada 1911 semakin terkikis, karena kubah letusan gunung merapi tersebut merupakan kubah paling tua di puncak Merapi.
Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM R Sukyar kembali menambahkan “Kubah tahun 1911 semakin terkikis, sehingga kian rapuh. Kalau kubah tersebut longsor, maka jika terjadi letusan awan panasnya mengarah ke mana-mana,”.
Menurut Sukyar, terbukanya sistem Gunung Merapi tidak berarti status awas akan diturunkan. Sebab, ke depan tidak berarti tak akan ada letusan lagi. Beliau juga menambahkan tentang letusan gunung merapi “Kami tidak dapat meramalkan fenomena alam ini, apakah tidak akan ada letusan lagi atau masih ada. Yang jelas, aktivitas keluarnya material vulkanik masih akan terus terjadi,”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar